Langsung ke konten utama

MINI RESEACRH

Analisis Kepribadian Tokoh Utama Dalam Cerpen “Terbayarnya Sebuah Nyawa”

Karya Riza Nurkhafid Khibbatullah

 

Riza Nurkhafid Khibbatullah

Fakultas Adab Dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

rizanurhafid@gmail.com

 

ABSTRAK

Cerpen adalah salah satu karya sastra yang bersifat ringkas, dan umumnya cerpen terdiri dari 500-1000 kata. Cerpen berfungsi sebagai bentuk gambaran pengarang terhadap yang dialaminya dalam masyarakat. Dalam cerpen Terbayarnya Sebuah Nyawa karya Riza Nurkhafid Khibbatullah ini menggambarkan kepribadian tokoh utma dalam cerpen tersebut. Penelitian cerpen ini menggunakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode dskriptif.

Kata Kunci: Psikoanalisis, Tokoh Utama, konflik batin

 

 

PENDAHULUAN

Karya sastra merupakan cerminan dan gambaran atau refleksi kehidupan masyarakat. Melalui karya sastra seorang pengarang berusaha menyampaikan suka dan duka kehidupan masyarakat yang mereka rasakan atau mereka alami. Selain itu karya sastra juga menyuguhkan potret kehidupan yang menyangkut persoalan sosial dalam masyarakat. Persoalan sosial dalam masyarakat. Setelah mengalami pengendapan secara intensif dalam imajinasi pengarang, maka lahirlah pengalaman kehidupan sosial tersebut dalam bentuk karya sastra. Menurut Kosasih (2012:1), “Sastra atau kesusastraan adalah tulisan atau karangan yang mengandung nilai-nilai kebaikan yang ditulis dalam bahasa yang indah”. Karya sastra dalam perkembangannya terbagi atas beberapa jenis, di antaranya adalah cerpen.

Cerpen merupakan suatu tempat yang menjadi wadah untuk menuangkan sesuatu yang sedang dialaminya dalam kehidupan. Cerpen adalah salah satu jenis karya sastra yang merupakan tempat penuangan renungan pengarang terhadap hakikat hidup dan kehidupan (Pradopo, 2012:8). Cerpen atau cerita pendek itu sendiri umumnya terdiri dari 500-1000 kata. Cerpen tersebut merupakan suatu karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita tentang manusia dan seluk beluknya melalui sebuah tulisan pendek (Kosasih, 2021:34).

Psikologi Sastra adalah kajian sastra yang memandang karya sastra sebagai aktivitas kejiwaan. Pengarang akan menggunakan cipta rasa, dan karya dalam berkarya. Karya sastra yang dipamndangsebagai fenomena psikologis, akan menampilkan aspek-aspek kejiwaan melalui tokoh-tokoh jika kebetulan teks berupa drama maupun prosa (Endaswara:2011:96).

Pada naskah cerpen “Terbayarnya Sebuah Nyawa” Karya Riza Nurkhafid Khibbatullah ini mencerotakan tentang kepribadian tokoh Arindi yang berubah drastis semenjak kematian suaminya. Sejak itu dia menanamkan rasa endam kepada sekelompok perampok dan sekaligus yang membunuh suami Arindi yang mengakibatkan Arindi bersedih dan mempunyai hasrat ingin membunuh pelaku untuk membalaskan dendamnya.

METODE

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggnakan metode deskriptif . Semi (1993:23) menerangkan bahwasannya penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan dengan tidak menggunakan angka-angka akan tetapi lebih kepada penghayatan peneliti terhadap interaksi antarkonsep yang sedang dikaji secara empiris. Objek material penelitian ini adalah cerpen Terbayarnya Sebuah Nyawa Karya Riza Nurkhafid Khibbatullah, sedangkan objek formalnya adalah kata atau kalimat yang berupa ungkapan maupun peristiwa yang menggambarkan kejiwaan tokoh arindi yang meliputi ide, dan ego.

Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: (1) Klasifikasi data berdasarkan ide dan ego.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tokoh utama menurut Aminuddin dalam buku Nurgiyantoro:1995:79-80 merupakan tokoh yang mempunyai peran penting dalam sebuah cerita. Tokoh utama adalah tokoh yang paling sering diceritakan, baik itu sebagai pelaku kejadian ataupun sebagai yang dikenai kejadian. Bahkan tokoh utama di dalam novel-novel tertentu, senantiasa selalu dimunculkan di setiap kejadian atau peristiwa dan hampir bisa ditemui di setiap halaman buku cerita. Tokoh utama merupakan tokoh yang mempunyai peran penting dalam sebuah cerita. Tokoh utama adalah tokoh yang paling sering diceritakan, baik itu sebagai pelaku kejadian ataupun sebagai yang dikenai kejadian. Bahkan tokoh utama di dalam novel-novel tertentu, senantiasa selalu dimunculkan di setiap kejadian atau peristiwa dan hampir bisa ditemui di setiap halaman buku cerita (Nurgiyantoro (1995).

Dalam cerpen Terbayarnya Sebuah Nyawa karya Riza Nurkhafid Khibbatullah tersebut menimbulkan konflik batin Tokoh Arindi yang mana konflik tersebut muncul setelah tragedi perampokan dan pembunuhan. Menurutbteori psikoanalisis ide, dan ego adalah sistem yang bekerja dalam diri individu ketika individu merespons suatu peristiwa. Berikut pengertian dari ketiga sistem utama kepribadian psikoanalisis menurut Sigmund Freud sekaligus analisisnya dalam cerpen Terbayarnya Sebuah Nyawa berdasarkan kepribadian Tokoh Arindi.

1.      Id
Id adalah sistem kepribadian yang asli, dibawa sejak lahir. Dari id ini kemudian akan muncul ego dan superego. Saat dilahirkan, id berisi semua aspek psikologi yang diturunkan, seperti insting, impuls dan drives. Id berada dan beroperasi dalam daerah tak sadar, mewakili subjektivitas yang tidak pernah sisadari sepanjang usia. Id berhubungan erat dengan proses fisik untuk mendapatkan energi psikis yang digunakan untuk mengoperasikan sistem dari struktur kepribadian lainnya.

Berikut gambaran ide tokoh Arindi:

“Bik, saya keluar dulu. Kamu jaga rumah baik-baik ya.” Ujarnya kepada asisten rumah tangganya.

Dari ungkapan tersebut jelas tergambarkan bahwa tokoh Arindi mempunyai sifat lemah lembut dan penyayang tetapi karena faktor tertentu maka ia berubah menjadi sifat yang bukan asli dari dirinya.

2.      Ego

Ego berkembang dari id agar orang mampu menangani realita sehingga ego beroperasi mengikuti prinsip realita (reality principle) usaha memperoleh kepuasan yang dituntut id dengan mencegah terjadinya tegangan baru atau menunda kenikmatan sampai ditemukan objek yang nyata-nyata dapat memuaskan kebutuhan.

Berikut gambaran ego tokoh Arindi:

“Aku sudah susun semua rencana dengan rapi, malam ini akan kupancing dia ke suatu Hotel dan setelah itu aku akan menjalankan aksiku. Kamu siap jadi patnerku?” tanya Arindi kepada Susi untuk meyakinkannya. Karena mendapat tanggapan yang baik Arindi pun tersenyum gembira dan sore itu mereka menuju hotel dan mempersiapkan segala sesuatunya.

Dari ungkapan kalimat di atas jelas bahwasannya Arindi berambisi ingin menuntaskan hasratnya untk menghabisi pelaku pembunuhan dan perampokan yang dilakukan kepada Arindi, hal itu mengakibatkan ia ingin ssegera menuntaskan keinginannya dengan cara apapun.

KESIMPULAN

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwasannya kepribadian Tokoh Arindi dalam cerpen Terbayarnya Sebuah Nyawa Karya Riza Nurkhafid Khibbatullah aslinya memiliki sifat penyayang akan tetapi karena faktor tertentu yang merubahnya menjadi manusia kejam dan tak ingin menyerah memburu orang yang melukainya.

 

Daftar Pustaka

Ambarini, Ririn. (2008). “Konflik Batin Dolour Darcy Pendekatan Psikoanalisis Freud Terhadap Tokoh Utama Novel Poor Man’s Orange Karya Ruth Park”. Universitas Diponegoro Semarang. Thesis dipublikasikan. Diakses pada 13 April 2018 dari https://scholar.google.com.

Silmi Nur Azizah Tara Dkk. Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Karya Ruwi Meita Tinjauan Psikologi Sastra Dan Relevansinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Indonesia Di Sma

Komentar